Friday, November 4, 2016

Review Buku : Manajemen Proyek ; Konsep dan Implementasi

Pendahuluan : Manajemen proyek memiliki beberapa fungsi yaitu pelingkupan, perencanaan, perkiraan, penjadwalan, pengarahan dan juga pengontrolan. Saya akan review buku ini pada bab Siklus Hidup Proyek, Organisasi Proyek, Tim proyek. Dalam menyusunkan buku yang ditulis oleh penulis memiliki maksud dan tujuan utama yaitu sebagai alternatif yang mudah untuk dipahami oleh pembaca dalam mempelajari manajemen proyek dengan konsep dan implementasi mengenai manajemen proyek.

1.  Siklus Hidup Proyek
Di sebuah proyek sangat membutuhkan cara manajemen yang baik. manajemen di perlukan di karenakan proyek pasti akan berkembang dan memiliki tahapan tahapan tertentu pada perkembangan nya. Ada 6 tahapan siklus untuk perkembangan produksi sebagai berikut :
  • Riset dan Pengembangan (R&D)
Yaitu tahap produk yang ingin dipasarkan dengan masyarakat dan menentukan pembuatan model dan desain untuk produk tersebut.
  •  Pengenalan Pasar.
Yaitu kita mendistribusikan produk tersebut dan melihat tanggapan masyarakat.
  • Tumbuh
Yaitu adanya peningkatan pembelian produk tersebut oleh masyarakat.
  • Matang
Yaitu produk sudah mecapai batas maksimal dan Perusahaan menjaga agar batas tersebut berlangsung lama karena sudah tidak bisa penambahan produk tersebut.
  • Penurunan
Setelah tahap matang berakhir, maka penjualan produk akan menurun.
  • Mati
Ini merupakan tahapan terkahir karena sudak tidak ada lagi masyarakat yang beli produk tersebut dan produk tersebut sudah tidak diproduksi kembali.

Ada 4 tahapan proyek sebagai berikut :
  •  Tahap Konsepsi
Pada tahapan ini terbagi menjadi dua bagian yaitu : Inisiasi Proyek dan Kelayakan Proyek. Inisiasi proyek adalah sebagai titik lahirnya suatu ide proyek. Lahirnya ide proyek ada karena adanya masalah,dan dengan masalah itu kita mulai mencari solusi untuk menyelesaikannya. Sedangkan kelayakan proyek adalah proses investigasi terhadap masalah dan mengembangkan solusi secara lebih detail apakah penyelesaian masalah itu cukup menguntungkan secara ekonomis dan bermanfaat.
  • Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan meliputi kegiatan: penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan spesifikasi proyek secara rinci. Isi rencana proyek biasanya terdiri dari:
1. Jadwal pekerjaan .
2. Anggaran dan sistem pengendalian biaya.
3. Work Breakdown Structure secara rinci.
4.Bagian-bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang      pengatasan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul.
5. Rencana sumberdaya manusia dan pemakaian sumberdaya lain.
6.Rencana pengujian hasil  proyek.
7.Rencana dokumentasi.
8. Rencana peninjauan pekerjaan.
9. Rencana pelaksanaan hasil proyek.
  • Tahap Eksekusi
Tahap ini campur tangan user sudah sangat kecil, pengambilan keputusan lebih banyak di tangan pelaksana proyek.
  • Tahap Operasi
Proyek dianggap selesai jika pelaksana proyek telah memberikan kepada user. Setelah itu user menjalankan proyek tersebut.


2.  Organisasi Proyek.
Suatu perusahaan, jika berhasil maka cenderung berkembang, menambah sumberdaya dan pekerja, lalu mengembangkan struktur organisasinya. Struktur organisasi dalam perusahaan sangat penting karena dengan struktur organisasi kita dapat mengetahui dibagian mana yang akan diubah untuk ruang lingkup perusahaan dan menambah pekerjanya.
Dasar penyusunan struktur organisasi yaitu :
a. Berdasarkan produk.
b.  Berdasarkan lokasi.
c. Berdasarkan proses.
d.  Berdasarkan pelanggan.
e. Berdasarkan fungsi.

Organisasi proyek sebagai Fungsional.
Organisasi fungsional membagi departemennya berdasarkan fungsi-fungsi yang dilakukan bagian yang ada. Di sini kita mengenal fungsi pemasaran, fungsi personalia, fungsi produksi, fungsi keuangan dan sebagainya, bergantung pada kebutuhan perusahaan untuk menangani pekerjaannya.

Kelebihan organisasi fungsional ini adalah: 
  •  Adanya fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan staf/karyawan.
  •  Orang-orang dengan keahlian tertentu bisa ditugaskan di banyak proyek yang berbeda.
  •   Orang-orang dengan keahlian yang berbeda dapat dikelompokkan dalam satu grup untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman yang mereka punya dalam menyelesaikan sebuah masalah.
  •  Divisi fungsional bisa menjadi pokok kelangsungan teknologi bila ada seseorang yang keluar dari proyek atau sebuah organisasi.
  •  Divisi fungsional mempunyai jalur-jalur karir kedepan yang baik bagi mereka yang mempunyai keahlian tertentu.
Kelemahan dari Organisasi Fungsional :

  • Klien tidak menjadi perhatian utama dari aktivitas yang dilakukan orang-orang yang terlibat proyek.
  • Divisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas- aktivitas khusus yang sesuai dengan fungsinya.
  • Dalam proyek yang diorganisasi secara fungsional ini tidak ada individu yang diberi tanggung jawab  penuh untuk mengurus proyek.
Organisasi Proyek Murni
adalah organisasi yang ada dalam staf teknis, administrasi yang terpisah dan ikatan dengan organisasi induk hanya dalam bentuk laporan kemajuan atau kegagalan secara periodik. Organisasi ini mengerjakan tugas administrasi, keuangan, personalia dan prosedur kontrol secara detail. 

Organisasi Matriks
Merupakan gabungan dari organisasi proyek fungsional dan murni. Organisasi matriks adalah organisasi proyek murni yang melekat pada divisi fungsional pada organisasi induk.

3. Tim Proyek
adalah semua pekerja yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek. Ada orang yang bekerja pada fungsional dari organisasi induk, adajuga pekerja yang menjadi inti dari tim. Tim inti hanya bertanggung jawab ke manajer proyek, sedangkan fungsional melapor kepada kedua atasan, yakni manajer fungsional dan manajer proyek.

Manajer proyek bertugas untuk melakukan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai orang utama dalam manajemen proyek, ia mengintegrasikan apa saja dan siapa saja untuk mencapai performansi yang ditargetkan. Manajer proyek juga seorang komunikator.

Anggota Tim Proyek
Beberapa anggota tim proyek dalam pengelolaan proyek sebagai berikut :
  • Contract Administrator

Adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam penyiapan proposal, negosiasi kontrak, mengintegrasikan keperluan clalam kontrak dengan rencana proyek,dokumentasi masalah hukum dll.
  • Project Controller

Project controller bekerja sama dengan manajer proyek untuk memberikan tugas dan tanggung jawab kepada sesorang, memonitor kemajuan pekerja, mengevaluasi jadwal dan biaya dll.
  • Project Accountant

Membantu pekerjaan akuntansi dan finansial kepada manajer proyek, membantu dalam memantau tugas yang perlu dikendalikan, menyiapkan biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, dan mencari solusi dalam menyelesaikan masalah finansial.
  • Manajer lapangan

Untuk mengawasi pengujian, pemasangan, pemeliharan proyek, dan penyerahan proyek terhadap konsumen.
  • Quality Assurance Supervisor

Bertugas untuk mengatur dan membuat prosedur pemeriksaan untuk memastikan pemenuhan kualitas sesuai kebutuhan.



DAFTAR PUSTAKA
Budi Santosa, 2009, Manajemen Proyek : Konsep dan Implementasi, Yogyakarta : Graha Ilmu

Nama : Basya Fitria Janiary
Kelas  : 3kb10
NPM.  : 22114045